by: Belliany(farohis '12)
Masa remaja. Apalagi
remaja pada tingkat Sekolah Menengah Atas dan Mahasiswa. Masa dimana semangat
menggebu- gebu, membara, serta membakar jiwa- jiwa yang.... (Ah, lebay!).
Intinya, pada usia tersebut energi seorang pemuda lebih besar pada usia
lainnya. Biasanya energi itu disalurkan oleh para remaja untuk hal- hal
positive maupun negative. Sarana- sarana penyauran energi positive cukup
banyak, apalagi bagi remaja yang organisasi holic. Mulai dari tingkat sekolah,
ada OSIS, Pramuka, PMR, bahkan Rohis. Kalau di tempat kuliah beeee..... jangan
tanya, bejibun bro. Dari yang paling kece nih ada BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa), HM(Himpunan Mahasiswa) untuk tiap jurusan, Rohis, Jurnalistik,
Riset, dan masih banyak lagi. Belum organisasi eksternal di luar kampus dan
sekolah. Hmmm... puas deh untuk menyalurkan energi para remaja yang tengah
meluap- luap seluas samudra.
Tapi, mbak brow dan mas
brow. Kalian boleh kok ikut semua organisasi yang tersedia di lingkungan,
asalkan tidak melupakan apa yang menjadi kewajiban utama kalian. Misalnya nih, sebagai
pelajar dan mahasiswa kewajiban kita adalah belajar. Jangan sampai aktivitas
kuliah dan sekolah kalian terganggu karena rapat ini lah rapat itulah, jadi
panitia inilah panitia itulah. Sebab, tak sedikit siswa/mahasiswa yang nilainya
terjun payung gara- gara kebanyakan amanah di beberapa organisasi. Parah lagi
nih buat mahasiswa ada yang sampai mengulang bahkan telat wisuda karena TA
nggak kelar- kelar. Masih untung telat wisuda, nah kalau di DO???
Organisasi yang berlebih
juga menyebabkan hal paling sepele terbengkalai. Terutama buat anak kos nih.
Apa itu?? Beres- beres kamar. Para organisasi holic biasanya berangkat ketika
matahari sepenggalan naik dan pulang saat suara jarum jam terdengar keras,
biasanya nih saking capeknya mereka langsung ambruk di atas kasur tanpa peduli
di atas kasur ada barang apa saja. Alhasil karena saking ruwetnya kondisi kamar
bahkan lebih parah dari kapal pecah, tak jarang mereka terlihat kalang kabut
karena lupa menaruh benda- benda penting.
Kalau si OH (Organisasi
holic) berada pada kamar pribadi alias hanya sendirian di kamar kos mungkin tak
masalah. Toh OH sendiri yang merasakan peningnya suasana kamar. Tapi, bagaimana
jika OH berada di kamar yang berisi
lebih dari satu orang? Apalagi kalau partner kamarnya bukan OH serta
orang yang perfectsionis? Bisa- bisa partner OH akan merasa jenuh dan
memberikan stempel buruk bagi si OH. OH akan dianggap sebagai orang yang jorok,
tidak menjaga kebersihan bahkan menjadi orang yang kurang peka dengan keadaan.
Jadi, jangan sampai partner kamar kita merasa jengah bahkan mengisi hatinya
dengan kelakuan kamu selaku OH yang tidak peduli kamar. Karena, orang yang
paling sering berinteraksi dengan OH adalah orang di dalam rumah. So, buat para
OH jangan mentang- mentang sibuk rapat atau istilah lainnya Syuting (Syura
penting) tapi kondisi kamar kalian seperti korban Tsunami, bisa kerasan deh
tikus main di kamar kamu.
Hal lain yang terlupakan,
terutama buat akhwat (eh ikhwan juga) adalah nyuci baju. Ngaku deh siapa yang
wajahnya udah dihafal sama tukang laundry?? Sesibuk apapun OH sempatkanlah
tigapuluh menit kalian untuk mencuci. Jangan mentang- mentang ada jasa laundry
lantas kalian mengandalkan tukang laundry untuk mengambil alih kewajiban
kalian. Terutama buat calon ibu nih. Kalau baju sendiri nggak sempat nyuci,
bagaimana dengan baju suami dan anak-anakmu nanti?? Mau nyewa pembokat? Giliran
entar suami selingkuh sama pembokat rasain deh!! Bahkan ada seorang ikhwan yang
terang- terangan nulis status di salah satu Social Network yang isinya
“Tadi pagi saya lihat seorang akhwat membawa dua
kantung plastik besar menuju sebuah tempat laundry dekat kampus.
Perhatian buat para ikhwan
jangan sampai menikah dengan akhwat pemalas”
Nah lho, orang saja
langsung memberika stempel negative bagi kita hanya karena nitipin cucian di
Laundrian. Emang mau?
Tapi, jangan dipikir
kewajiban nyuci baju hanya untuk para akhwat. Ikhwan juga, jangan mentang-
mentang para ikhwan yang memiliki otot kawat balung wesi lantas merasa bahwa
mencuci baju itu nggak level buat kamu.
Lagipula, mencuci baju
sendiri dapat menghemat pengeluaran. Memang sepertinya laundry terbilang murah
(kalau di tembalang rata- rata 2000-2500/kg) tapi kalau cucian kita juga banyak
kan nggak murah lagi. Daripada buat laundry mending untuk menabung atau infak.
Jadi mbak brow dan mas
brow sekalian, terutama bagi kalian yang OH, jangan sampai melalaikan kewajiban
kalian hanya karena terlalu sibuk berorganisasi. Apalah artinya eksis di
organisasi tapi untuk urusan kamar saja belum bisa mengatasi. Kalau memang
organisasi begitu menyita waktu lebih baik kita ambil 1 atau 2 organisasi yang
cukup mewakili minat kita. Jadi organisasi dapat kewajiban juga tidak
terbengkalai.
So, keep istiqamah di
jalan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar