Total Tayangan Halaman

Kamis, 14 Februari 2013

Kisah Raja Tanpa Hidung


by : Ninik (farohis '12)

Disebuah kerajaan, hidup seorang raja, yang mana suatu hari raja tersebut terjangkit penyakit yang amat parah. penyakit tersebut menyerang hidung sang Raja. Tidak ada satupun tabib istana yang dapat menyembuhkannya. Setelah para tabib berunding akhirnya mereka membuat keputusan bahwa hidung Raja harus dipotong atau kalo tidak Raja harus memilih mati!! Dengan berat hati Raja memilih untuk memotong hidungnya.

Suatu ketika Raja berjalan-jalan keliling kerajaan. Dia diolok-olok oleh anak-anak kecil yang dilewatinya "Orang gila! orang gila! gaa punya hidung!" Raja pun sangat malu sekaligus marah hingga dia membuat keputusan yang mengubah banyak hal. Dia meminta pengawalnya untuk memotong hidung semua orang, bahkan bayi yang baru lahir sekalipun. Hingga tiba suatu masa (karena faktor genetik yang bermutasi) bayi-bayi yang lahir dalam keadaan tidak punya hidung bermunculan.

Pada suatu hari datanglah seorang pemuda perantauan ke kerajaan itu. Namun apa yang terjadi, pemuda itu diejek dan ditertawakan oleh penduduk kerajaan karena MEMILIKI HIDUNG.

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kisah ini sahabat??
"Bahwasanya suatu kesalahan apabila dilakukan bersama-sama maka jadi sebuah kebiasaan, begittu pula apabila kebaikan dilakukan oleh satu orang maka akan jadi suatu keanehan"
Inilah cara GHOZWUL FIKR menyerang kita.. perlahan tanpa sadar dan lama-lama jadi suatu pembiasaan.. Pembodohan yang dilakukan oleh orang zionis untuk menghancurkan umat Muslim. Dan apabila semua itu terjadi Iblis pun bergembira atas usahanya. Yang mana sumpah Iblis untuk membawa anak-cucu Adam ikut serta menemaninya ke dalam neraka (red QS. Al-Hijr: 59)

Jangan sampai Malaikat Izroil mencabut nyawa kita dalam keadaan su'ul khotimah .Na'udzubillah.
Sahabat marilah kita instropeksi diri..Niatkanlah semua aktifitas kita sebagai ibadah, semata-mata hanya kepada Alloh.


Disadur (dengan tambahan disana-sini) dari Kajian Pend. IPA A 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar