Total Tayangan Halaman

Rabu, 13 Februari 2013

14 Februari Bukan Valentine, Tapi...


by: Sigit (farohis '12)
                14 Februari, biasanya dimaknai sebagai V-day atau valentine day yang dikatakan sebagai hari kasih sayang. Biasanya para pemuda merayakannya dengan saling memberi kado, saling memberi coklat dan berbagai hal lain berkaitan dengan cinta. Parahnya terkadang cinta justru dimaknai sebagai hubungan kasih antar pasangan hingga tak jarang V-day ini justru menjadi pintu masuk dari perzinahan.
                Budaya pacaran sebelum nikah juga dipromosikan lewat momen ini padahal jelas itu bukan budaya muslim dan sangat bertentangan dengan syariat karena termasuk mendekati zina.
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)

Dalam pacaran sering kita jumpai para pasangan saling berpegangan tangan, pelukan bahkan hingga mencium pasangannya. Ini jelas-jelas hal yang terlarang menurut syariat.
“Mata bisa berzina, hati bisa berzina. Zinanya mata adalah memandang (perkara haram), sedangkan zinanya hati adalah mengharapkan (perkara haram). Sementara kemaluan bisa mengajak atau mengingkari berbuat zina” (HR. Ahmad)
“Ditikam seseorang dari kalian dikepalanya dengan jarum dari besi, itu lebih baik dari pada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya.” [HR. ath-Thabrani].
Selain itu valentine day juga merupakan perayaan yang mengarah pada tasyabbuh atau meniru-niru budaya orang kafir
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.

14 Februari Hari Menutup Aurat Internasional
Untuk mengcounter budaya V-day yang telah menyebar muncullah satu ide kreatif untuk mempromosikan 14 Februari sebagai hari Hijab Internasional. Ya, dengan menutup aurat peluang terjadinya perzinahan dapat dikurangi dan memang menutup aurat sudah menjadi barang wajib bagi yang mengaku muslimah.
Aksi pun dilakukan di berbagai tempat berbeda dengan tujuan sama untuk mengkampanyekan menutup aurat pada masyarakat. Ini adalah suatu upaya untuk mencegah dan menutup pintu zina yang dibuka pada 14 Februari itu.
Banyak yang terlibat dalam aksi ini, para guru, pedagang pasar, ibu rumah tangga, ldk, masjid, jamaah fesbukiyah, dan majelis twitteriyah juga terlibat bersama. NGO, LSM dan berapa organisasi lain, termasuk para pengusaha jilbab dan busana muslimah. Tak hanya di seluruh kota di Indonesia, tapi juga seluruh Malaysia, Hongkong dan Macau serta UK.
            Jenis kegiatan sendiri bisa bermacam-macam, bisa dalam wujud membuat spanduk dan berkeliling menyebar sticker. Ada pula yang menyebar jilbab dan membagikannya secara gratis. Ada yang mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah mengenai sejarah valentine serta pentingnya menutup aurat. Rame pokoknya J
Bahkan dari aksi ini ada nonmuslim yang turut merayakannya dan mengenakan hijab meski ia bukan muslim. Dan efeknya setelah mencoba berhijab ia mulai banyak membaca mengenai islam dan Alhamdulillah, hidayah pun datang dan kini yang bersangkutan telah memeluk islam atas kesadaran sendiri. Keren kan?
                So, buat kamu-kamu yang ‘muslim’ mulai sekarang jangan lagi sebut 14 Februari sebagai hari Valentine, tapi promosikanlah 14 Februari sebagai hari menutup aurat Internasional... :D
(Diolah dari berbagai sumber)
SELAMAT HARI MENUTUP AURAT INTERNASIONAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar