by: Danang (farohis '12)
HARI ini, Jumat, 29 Maret 2013 sepeti hari jumat-jumat lain, aku malaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim pergi menunaikan ibadah shalat jumat berjamaah. Tapi ada yang unuik pada jumat kali ini, pertama aku shalat jumat di masjid al-barokah, ini adalah masjid yang terletak di sisi barat asrama UI, padahal aku biasanya shalat jumat di masjid yang di belakang asrama, namanya aku lupa.. hehe J muali dari awal berangkat, dengan langkah yang tak pasti, karena niatannya emang nyari suasana baru, akhirnya clingak-clinguk memperhatikan kanan-kiri memperhatikan orang lain yang mau pergi ke masjid, ya Karena aku belum tau posisi masjid tersebut di atas tadi. Akhirnya sampailah di masjid Al-Barokah tadi.
Aku pun msuk dan shalat 2 rakaat sebagai pentuk penghormatan atas rumah Allah, shalat sunnah masuk masjid (kalo gk salah gitu). Dan upacara shalat jumat dimulai, diawalai dengan pengumuman tetnatang, pertama himpauan agar meluruskan shof waktu shalat dan mengisi posisi shof yang depannya agar nanati kalo yang dating belakangan tidak lewat-lewat di depan kita. Kedua, tentang khotib dan imam, ketiga tentang pengumuman pengajian kuliah subuh besok sabtu, keempat, tentang larangan bagi anak-anak untuk berlari-larian saat khitob khutbah, dan terahir tentang men-cilent hp. Demikian pengumuman yang berlangsung hampir kurang lebih 5 menit. Kemudian khotib naik mimbar member salam, dan muadzin mengumandangkan adzan. Ini adalah prosedur Upacara Shalat Jumat bukan ala ketika aku di kampung yang memakai 2 adzan.
Kemudian apa hubungannya dengan judulnya “ORANG PINTAR”. Nah setelah ini kan masuk acara inti nih, khutbah jumata. Disinilah yang saya maksudkan dengan judul di atas, “orang pintar” adalah inti dari khutbah jumat kali ini. Ya walaupun judul yang dibilang oleh khotib bukan orang pintar sih, itu hanya kesimpulan yang saya ambil secara pribadi, hehe :D . Lalu apa yang dimaksud dengan orang pintar dalam konteks kali ini? Nah, ini jawabannya… J
Khotib berkata bahwa Rosulullah SAW pernah bersabda (tidak tepat kaya gini kalimatnya, hanya sata sampaikan apa yang tertangkap di pikiran saya) bahwa orang yang pandai adalah orang yang ingat akan kematian dan ia mempersiapkan dirinya untuk kehidupan akhirat kelak. Mungkin kita sudah ribuan kali mendengar jargin “ingat mati setiap saat” tapi itu memang benar. Kita hidup semua yang hidup di dunia pasti akan menghadapi kematian. Seperti hanya firman Allah SWT dalam QS. Al ankabut 29 ; 57
57. tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
Sehingga sebagai hamba makhluk hidup, kita harus mempersiapkan diri kita sebaik-baiknya untuk menyambut kematian tersebut. Karena apa? Kita hidup si dunia ini hanya sebentar, rata-rata bagi orang Indonesia hanya sekitar 60-70 tahun sedangkan kehidupan di alam akhirat adalah SELAMANYA. Sehingga dengan waktu yang singkat itu, kita mesti mempersipakannya sebaik mungkin. Tapi kita pasti bertanya-tanya, bagaimana cara mempersiapkannya? Apa yang harus dilakukan?? Bingun kan..? pasti bingung, saya aja juga bingung waktu baut tulisan ini, hehe J . caranya sebenarnya mudah, cukup dengan taqwa.
Apa yang dimaksud taqwa? Taqwa secara sederhana adalah menjalankan apa-apa yang Allah Perintahkan dan menjauhi apa-apa yang Allah larang. Cukup mudah bukan, ternyata tidak. Untuk bertaqwa, hal yang pertama yangmesti kita punya adalah iman. Iman sendiri berarti percaya, percaya pada apa? Tentu saja percaya tentang keberadaan Allah sebagai pencipta kita, sang kholiq. Tapi saya sendir merasa bahwa menjaga kualitas iman agar tetap baik itu sangatlah mudah, jika dalam bahasa praktikum fisika dasar, iman itu selalu mengalami fluktuasi, naik turun tak menentu. Akhirnya saya putuskan untuk bertanya kepada seorang sahabag “gmn sih cra menjga iman agr tetp baik itu” (maklum lwt sms itu tanyanyaJ). Sahabatku tersebut menjawab, “wah susah jg itu buatku sobat… iman itu memang naik trun sih, perbnyak istqfar aja sob, hmm ngaji itu jg penting, tolabul ‘ilmi, walaupun memang banyak golongan yg bikin pusing, lakukan sgala sesuatu ikhlas krn Allah, ortu itu jga duniawi lho, coba deh terkadang saat lagy galau kyk ngomong sendiri ke Allah, insyaAllah bkalan lbh lega kok sob, (y) “
Gmn, super sekali bukan… J trus satu lagi pertanyaan, kapan sih kamtian itu dating? Nah, ini akan terjawab dengan menengok QS. Al Luqman 31:34
34. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
[1187] Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, Namun demikian mereka diwajibkan berusaha.
Nah, itu jawabannya, kematian itu bisa dating kapan saja, dimana saja, dan menimpa siapa saja tanpa pandang bulu. Ketika telah tiba gilirannya mati, maka tak ada yang dapat mencegahya. Oleh karena itu orang yang pintar adalah orang yang senantiasa memperispkan dirinya untuk mempersiapkan kematian yang bisa dating kapan saja. Sehingga diharapkan setiap saat kita selalu ingat mati.
Tapi walau sebenarnya yang terpenting bukan ingat pada kematiannya sih, tapi lebih pada ingat kepada sang kholiq, Allah SWT. Itu hanya sebagai sarana pembantu. Dan tujuan kita hidup dan diciptakan adalah juga untuk menyembah kepada pencipta kita, serta nikmat yang paling besar ketika di akhirat itu bukanlah surge, melainkan tdi itu… berjumpa dengan pencipta kita, sang kholiq, ALLAH SWT.
### SEKIAN ###
danser
57. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar